[SeoKyu] Hmmmm (Sequel)

1. Author :  Han Rae

2. Judul : Hmmmmm

3. Kategori: NC 21, Yadong, Oneshoot

4. Cast:

– Cho Kyuhyun

– Seohyun

– Super junior

well , sebagai kata pemuka , author cuma mau bilang , ini sekuel dari hmmmm . kalo ada yg protes kok judulnya sama , gak gak sama judulnya . kalo jeli pasti tau . seperti kemarin , maaf kalo jelek dan kurang hot , author kan pemula . terus minta komen yang banyaaaak yaaaah . yang terakhir , pengen tau , lebih setuju kyuseo atau kyuvic ? kenapa ? no bashing ya…. follow @kiralau86 , okeh ? jadi ini… hmmmmm

———————————————————————————————

Kyuhyun menatap wajah gadis disampingnya. Mata gadis itu terpejam, sementara dadanya naik-turun, bernafas dalam ritme pelan dan teratur. Kyuhyun menyampirkan jaketnya, yang selama itu tergeletak begitu saja pada gadis disampingnya, gadis yang beberapa bulan ini sudah sah secara agama dan hukum menjadi miliknya-gadisnya. Disapukannya jari-jarinya pada rambut Seohyun lembut, sementara badannya membungkuk dan meliuk aneh, mengingat betapa terbatasnya tempatnya berada sekarang, dan bibirnya mulai mencari bibir Seohyun.

Bibirnya menyentuh bibir gadisnya hanya beberapa detik dan Kyuhyun langsung menarik lagi ciumannya. Takut jika istrinya-gadisnya terbangun. Beberapa detik, namun manis. Kyuhyun kembali menegakkan badan. Dari sudut matanya dilihatnya awan kelabu menghiasi langit malam bergerak melewatinya. Dari sudut matanya yang sebelah lagi, diawasinya para penumpang yang lain. Beberapa ada yang berbicara dengan suara pelan, menonton sendiri, atau bahkan tidur.

Kyuhyun menghela nafas panjang, lalu memejamkan mata. Tidak ada gunanya juga terbangun. Pesawat masih akan membelah angkasa selama beberapa menit-atau bisa jadi satu jam kedepan, jadi apa lagi yang bisa dilakukannya selain tidur? Kyuhyun memejamkan mata, kembali menata rencana yang sudah dirancangnya sejak lama itu. Bayangan akan bersama gadisnya berdua selama beberapa hari-atau minggu, jika ia sampai lupa waktu membuatnya tersenyum.

Tidak mudah melaksanakan rencananya itu. Setelah memohon-mohon pada managernya selama satu bulan terakhir, Kyuhyun masih harus memohon juga kepada manager Seohyun untuk membiarkan mereka pergi berdua saja selama beberapa hari. Tidak mudah, memang, apalagi saat Kyuhyun harus membawa paksa gadisnya walaupun tanpa persetujuan managernya.

Kyuhyun mengerutkan keningnya. Bulan madu kok harus memohon-mohon pada orang lain? Toh Seohyun miliknya, jadi, siapa pula manager sialan itu, sampai berani melarangnya membawa gadisnya sendiri pergi. Kyuhyun mengerutkan kening walaupun saat itu matanya terpejam.

Jadi, mereka akan melaksanakan bulan madu mereka-yang sayangnya juga terlambat seperti malam pertama mereka. Jika malam pertama mereka harus menunggu selama 3 bulan pernikahan, maka acara bulan madu mereka terpaksa menunggu lebih lama lagi. Bahkan selama sebulan terakhir ini, Kyuhyun dan Seohyun  jarang sekali bertatap muka. Saat Kyuhyun pulang terlalu malam, yang didapatinya hanyalah gadisnya yang sudah tertidur, dan ketika ia bangun-kesiangan keesokan harinya, kamarnya sudah kosong lagi.

Mereka akan pergi kesebuah pulau, bukan pulau semegah Jeju, tapi kurang lebih sama. Hanya berjarak beberapa mil laut dari pulau indah itu. Pulau kecil disebelah pulau Jeju. Kyuhyun bahkan tidak tau pasti apakah pulau itu dicantumkan dalam peta negara itu atau tidak, apalagi dicantumkan dalam peta dunia. Yang jelas, mereka hanya akan sendiri dipulau itu.

Kyuhyun mengangguk angguk kecil lagi, masih dengan mata terpejam. Tangannya mencari tangan gadisnya, lalu menggenggamnya. Detik berikutnya ia tertidur.

–oo–

“Sabar, sabar, sebentar lagi juga sampai.”

Baru saja Kyuhyun berkata demikian, sebentuk pulau langsung menampakkan diri dalam gelap. Seohyun menatap pulau itu dengan tatapan tercengang. Ia bangkit dari duduknya dan berdiri dihaluan, berusaha melihat pulau itu lebih jelas. Perahu oleng sedikit, dan Seohyun merasakan sebuah tangan melingkari pinggangnya lalu manariknya dengan gerakan tegas untuk kembali duduk. Kyuhyun masih memeluk gadisnya dari belakang lalu menyandarkan kepalanya pada gadisnya. Mesin perahu motor itu meraung dan membawa mereka semakin dekat kepulau.

Seohyun melepaskan diri dari pelukan oppanya begitu perahu sudah menginjak pantai. Ia turun dan melepas sepatunya. Kyuhyun menambatkan perahu mereka lalu menjinjing kopor mereka ditangan. Digenggamnya tangan gadisnya lalu diajaknya berjalan, menelusuri pantai. Tak lama kemudian, mereka sudah beraa dalam sebuah rumah kecil yang berdiri di tengah pulau, namun tak jauh dari kedua sisi pantai pulau tersebut, karena memang pulau itu kecil sekali. Kyuhyun meletakkan koper mereka sembarangan dilantai dan langsung menyeret gadisnya kembali kepantai. Kyuhyun merebahkan tubuhnya diatas pasir yang hangat, dan Seohyun langsung mengikutinya.

Kyuhyun menggeser badannya, lalu menempatkan dirinya diatas Seohyun. Sebelah tangannya menopang tubuhnya agar tidak membebani gadis dibawahnya, mengingat seberapapun kurusnya Kyuhyun, tubuh Seohyun pasti tidak mampu menahannya. Kyuhyun merendahkan wajahnya dan bibir mereka bersentuhan. Seohyun melingkarkan kedua tangannya dileher Kyuhyun, sementara Kyuhyun membelai rambut Seohyun. Bibir mereka bertautan selama beberapa detik, lalu terlepas, karena walaupun Kyuhyun masih enggan melepaskan ciumannya, ia masih cukup waras dan sadar bahwa mereka masih perlu udara untuk bernafas.

Kyuhyun mencium leher gadisnya. Lembut. Menyusurinya dengan bibirnya senti demi senti.

“Mmmmmhh.” Seohyun mendesah tertahan.

Ombak pasang hampir mencapai mereka. Dinginnya air laut sudah sampai dikaki mereka. Kyuhyun membantu gadisnya dibawahnya untuk merayap naik lebih tinggi dengan bibir tetap mencium gadisnya, lalu kembali merebahkan diri disamping gadisnya. Tidak perlu buru-buru melakukan itu, Kyuhyun tau itu. Mereka baru saja sampai dan mereka masih punya beberapa hari kedepan.

Kyuhyun memalingkan wajahnya, dan matanya langsung terpaku pada gadisnya lagi. Gadisnya itu sudah tidur, lagi. Ia berpikir, setelah beberapa jam tertidur selama diperjalanan, Seohyun akan tidak mengantuk selama beberapa waktu. Ternyata ia salah. Kyuhyun menyunggingkan senyum miring lalu menarik gadisnya kembali kebekapannya dan menutup mata.

Bau air laut merupakan bau yang paling dominan sejauh yang bisa dicium oleh Kyuhyun, namun wangi manis dari gadisnya juga ikut tercampur didalamnya. Kyuhyun mendesah dengan mata masih terpejam dan berbisik lirih.

“Aku tau kau sudah bosan mendengarku mengatakan hal yang sama berulang kali, namun seperti yang kau tau juga, aku mencintaimu..”

–oo–

Seohyun menggerakkan kakinya lagi, merasakan panas yang mulai merambati kakinya. Akhirnya ia jadi heran juga mengapa hanya kakinya yang merasakan panas matahari yang mulai menyengat, dan karena itulah ia membuka mata.

Hal pertama yang dapat dilihatnya setelah matanya sudah terbiasa dengan cahaya lagi adalah kulit putih pucat milik oppanya. Sekarang ia mengerti mengapa hanya kakinya yang merasa panas, sedangkan panas matahari sudah mulai menyengat.

Oppanya memeluknya erat, melindungi sebagian besar tubuhnya dari matahari. Seohyun sampai bertanya-tanya apakah oppanya terus memeluknya semalaman. Ditelusurinya tulang bahu oppanya dengan jari-jarinya, lalu ditelusurinya rahang dan leher oppanya dengan bibirnya.

“Jangan curang.”

Seohyun mendongak, menatap mata oppanya yang juga menatapnya. Diangkatnya satu alisnya.

“Jangan suka curi start begitu.” ucap Kyuhyun lagi, lalu dengan seenaknya membawa Seohyun lebih dekat lagi, walaupun sebenarnya jarak mereka sudah sangat dekat. Seohyun terdiam, sibuk mendengarkan detak jantungnya yang tiba-tiba saja berdetak lebih cepat.

“Kenapa tidur disini? Bukankah kita punya bangunan bernama rumah itu disana?”

Kyuhyun terkekeh pelan. “Aku sedang ingin perubahan  suasana.”

Detik berikutnya Kyuhyun bangkit, membawa tubuh Seohyun bersamanya. Dihempaskannya tubuh gadisnya keombak. Seohyun memekik pelan. Kyuhyun menyeret gadisnya menuju tengah laut.

Kyuhyun menggenggam tangan gadisnya, sementara Seohyun melingkarkan kaki panjangnya pada pinggang Kyuhyun. Tangannya memeluk leher oppanya. Mereka melayang didalam air sementara arus menyeret mereka. Seohyun berpegangan pada oppanya dan meninggikan badannya, menarik nafas dipermukaan dan kembali menyelam.

Kyuhyun kembali mencari bibir gadisnya. Dimasukinya rongga mulut gadisnya dan lidah mereka bertautan. Kyuhyun menahan wajah gadisnya agar tidak melepaskan ciumannya, seakan tak peduli seberapa banyak air laut yang ikut masuk dan bahkan dengan tidak sengaja tertelan olehnya, sementara ombak sudah membawa mereka kembali ketepi pantai.

Seohyun menyandarkan kepalanya pada dada oppanya sambil mengatur kembali nafasnya. Dibawahnya Kyuhyun terkekeh pelan, nafasnya masih saja memburu. Ombak mencapai mereka dan pasir diatas mereka lalu kembali ketengah laut. Seohyun meringis ketika perutnya berbunyi pelan, merusak suasana.

Kyuhyun kembali terkekeh. “Harus kuakui, air laut  benar-benar bukan menu sarapan yang pantas.”

“Apa yang akan kita lakukan?”

“Pertama-tama kita harus makan.” ucap Kyuhyun tegas, lalu berusaha bangkit. Seohyun menggeleng lalu mendorong oppanya sehingga kembali berbaring.

“Tidak mau, aku ingin terus seperti ini saja.”

Kyuhyun memutar mata ketika merasakan bibir Seohyun menelusuri rahang dan lehernya kembali. Sesaat kemudian Seohyun tertawa dan memukul dada Kyuhyun pelan.

“Asin.”

Kyuhyun bangkit duduk dan Seohyun ikut terduduk.

“Kau mau membantuku membersihkannya?”

Seohyun memutar mata. Ajakan lama, basi. Tapi sempat ia berpikir untuk menerima tawaran itu. Namun tiba-tiba saja wajah oppanya dan pasir-pasir pantai itu menghilang, dan ia sudah terayun dipelukan oppanya sedangkan oppanya menggendongnya, membawanya kembali ke ‘rumah’.

Koper-koper mereka masih tergeletak dilantai seperti tadi malam, dan bangunan itu sama sekali tidak terkunci. Lagipula, siapa yang mau susah payah mencuri dari rumah ditengah pulau terpencil seperti ini?

Kyuhyun membuka bajunya yang basah dan dilemparnya sembarangan. Sesampainya didapur ia langsung memutar otak. Tidak perlu membuat makanan yang terlalu mewah. Yang penting kan kenyang. Dibukanya pintu kulkas dan ditatapnya bungkusan makanan mentah yang tersusun rapi dikulkas. Ia tidak tau betul apa itu, tapi yang jelas membuatnya bisa membuang waktunya percuma. Ia tersenyum ketika menemukan apa yang dicarinya.

Cepat dan mengenyangkan.

–oo–

Seohyun mengangkat satu alisnya ketika melihat makanan diatas meja.

“Ini pertama kalinya aku membuatkan ramen untuk orang lain dan berhasil, jadi makan sajalah.” sergah Kyuhyun.

Seohyun tersenyum lalu duduk disamping oppanya. Kalau orang lain melihat mereka berdua, orang-orang pasti akan menebak bahwa Seohyun akan memakan apapun yang disodorkan oppanya untuknya, bahkan racun sekalipun.

Kyuhyun tersenyum ketika mengamati gadisnya menghabiskan makanan yang dibuatnya. Diperhatikannya saat gadisnya meniup ramen yang masih panas sebelum memasukkannya kemulut. Dengan hati-hati Kyuhyun mengambil alih sendok berisi ramen dari tangan gadisnya lalu meniupnya pelan.

“Kapan terakhir kali aku memperhatikanmu seperti ini?”

Seohyun menatap oppanya.

“Kapan terakhir kali kita makan satu meja?”

Seohyun berhenti mengunyah.

“Kapan kita bisa berhenti memikirkan orang lain dan memikirkan kebahagiaan kita sendiri?” pertanyaan retoris kembali keluar dari bibir Kyuhyun. Seohyun tau ia tidak perlu menjawabnya.

“Seohyunie, untuk kali ini saja, bisakah hanya aku yang menguasaimu? Hatimu, pikiranmu, tubuhmu?”

Seohyun tersenyum kecil lalu bangkit dari duduknya. Dipeluknya oppanya dari belakang.

“Kata-kata oppa formal sekali.” Seohyun berbisik ditelinga Kyuhyun. Kyuhyun terkekeh pelan lalu menarik gadisnya lebih dekat.

I’ve made it obvious.
So finally I sing it

I’m not so good with words
and seems you never notice
the way that we belong

I’ll say it in this love song.”

–oo–

Sinar bulan menerobos masuk dari jendela dan menerangi sebagian kamar. Seohyun memperbaiki posisi duduknya lalu kembali meringkuk didada oppanya. Kyuhyun mengelus rambut gadisnya lembut. Sebenarnya masih cukup banyak tempat lapang ditempat tidur itu, tanpa harus duduk berpangkuan, namun Seohyun enggan sekali menjauh barang satu incipun dari oppanya.

Seohyun berbalik, menatap oppanya lalu ia merangkak naik untuk mencium oppanya. Entah sudah berapa puluh kali mereka melakukan hal itu sejak baru membuka mata tadi pagi, namun tetap saja rasanya menyenangkan. Seohyun melingkarkan kakinya pada pinggang Kyuhyun sementara tangannya membuka kancing kemeja yang dipakai oppanya.

Kyuhyun tersenyum ketika merasakan bibir dan lidah gadisnya menelusuri lehernya lagi. Hangat nafas gadisnya menyapu kulitnya, namun Kyuhyun tidak bergerak, menikmati sentuhan dari Seohyun. Tiba-tiba Kyuhyun menunduk, menatap Seohyun ketika aktifitas gadisnya itu terhenti. Jari Seohyun bergerak menelusuri dadanya, menelusuri bekas luka besar yang terpatri didada Kyuhyun. Kyuhyun mendesah.

“Mengerikan untukmu ya?”

Seohyun tersenyum lalu balas menatap oppanya. Tangannya masih saja menelusuri bekas luka itu. Bekas luka, yang sudah ada sejak dulu, namun anehnya baru sekali itu ia perhatikan.

“Indah.”

Kyuhyun memutar mata. “Indah dari mananya? Mengerikan mungkin iya.”

Seohyun mencibir, lalu tangannya yang bebas dengan iseng meremas tubuh bagian bawah oppanya. Kyuhyun menyipitkan matanya (yang memang sudah sipit) dan mengerutkan kening.

“Sudah kubilang, jangan suka curi start.”

Seohyun tertawa pelan lalu kembali meremas junior oppanya yang masih tertutup celana. Semakin lama semakin keras. Kyuhyun memutar mata.

“Jangan sampai kau menyesal Mrs. Cho.”

Bibir Seohyun menelusuri bibir oppanya, seakan meminta izin untuk masuk kedalamnya. Kyuhyun mendesah pelan dan lidah Seohyun langsung menerjang masuk. Kyuhyun membalas ciuman gadisnya. Lidahnya menerjang masuk mulut gadisnya dan bertautan dengan lidah gadisnya. Tangan Kyuhyun menahan tengkuk gadisnya agar Seohyun tidak melepaskan ciumannya.

“Mmmmmmmmh.” Seohyun mendesah tertahan ketika Kyuhyun menghisap bibir bawahnya dengan kasar.

Dengan segera kyuhyun sudah lupa akan kendali dirinya dan mulai bergerak seiring dengan nafsunya. Digigitnya bibir gadisnya kasar, sementara tangannya sudah menerobos masuk kedalam baju tidur yang digunakan gadisnya. Tangannya mulai meremas sebelah payudara Seohyun yang masih tertutup oleh bra.

Seohyun harus berusaha keras untuk melepaskan ciuman oppanya. Dihentakkannya tubuh oppanya kebelakang hingga wajah oppanya menjauh dari wajahnya sendiri, lalu ia menarik nafas. Kyuhyun, yang sudah kepalang terbawa nafsu tidak memberikannya waktu untuk bernafas. Dilumatnya kembali bibir gadisnya dan tangannya merobek baju gadisnya kasar. Seohyun mengeluh, jadi menyesal mengapa memancing oppanya tadi. Padahal ia sudah tau betul sifat oppanya pada saat seperti itu.

Kyuhyun membuka bra gadisnya lalu melumat payudara gadisnya. Tangannya meremas satu payudara gadisnya lalu memelintirnya.

“Aaah…oohh..” Seohyun mendesah hebat. Kyuhyun yang melihat bibir gadisnya membuka kembali melumat bibir gadisnya. Tangannya masih sibuk dengan kedua buah dada istrinya.

Seohyun mendorong Kyuhyun lalu menindihnya. Ditelusurinya rahang dan leher oppanya dengan bibirnya sementara tangannya membuka kemeja dan celana yang melekat ditubuh Kyuhyun. Setelah itu bibirnya menjelahi dada oppanya. Seohyun menggigit nipple Kyuhyun dan memberi bercak merah didada oppanya. Tangannya yang bebas menyentuh junior oppanya dan menggenggamnya.

“Sssshh…”

Kyuhyun menjambak rambut gadisnya dengan kasar, membuat Seohyun menampakkan leher jenjangnya. Dihisap dan digigitnya leher putih gadisnya. Tangannya menuruni lekuk badan gadisnya dan membuka celana dalam yang masih dikenakan gadisnya. Seohyun mendesah dan menghentikan aktifitasnya ketika merasakan tangan oppanya mulai menelusuri daerah sensitivenya.

Kyuhyun mendorong gadisnya. Matanya menatap miss.v gadisnya yang memerah. Digosokkannya jarinya pada bibir miss.v gadisnya. Seohyun menggelinjang ketika merasakan cairannya keluar. Kini lidah Kyuhyun ikut bermain didaerah sensitive gadisnya, membersihkan cairan gadisnya yang keluar. Dilumatnya klitoris gadisnya dengan kasar.

“Aaahss…. Sssssssh…oppaaaaah.”

“Hhhhhh.”

Kyuhyun melumat bibir gadisnya. Salivanya yang bercampur dengan cairan gadisnya bertukar dengan saliva gadisnya. Mata Seohyun membesar dan tangannya memukul dada Kyuhyun gemas ketika merasakan benda asing menerobos masuk kedalam daerah sensitivenya.

Satu lagi. Kini ada dua jari bergerilya dalam miss. V Seohyun.

“Aooohh.”

Seohyun menggenggam junior oppanya. Kali ini ia tidak akan membiarkan oppanya mempermainkan tubuhnya terlalu lama. Aktifitas Kyuhyun pada miss.v gadisnya langsung terhenti ketika merasakan tangan gadisnya mengocok juniornya cepat.

“ssshh… Seohyunie.. oohh…”

Kyuhyun menggenggam payudara Seohyun dan melumatnya. Digigitnya nipple gadisnya. Bercak merah memenuhi leher dan dada Seohyun sementara Kyuhyun masih terus melancarkan aksinya sebagai pengalihan dari desahan akibat perlakuan Seohyun terhadap juniornya.

“Oppa… ssshh.. aku sudah.. ah jaebal…” Seohyun menuntun junior oppanya memasuki daerah sensitivenya saat tiba-tiba Kyuhyun menyentakkannya bangkit dan turun dari tempat tidur. Seohyun menyipitkan mata, menatap oppanya dengan pandangan bertanya. Kyuhyun meraih gadisnya dari atas tempat tidur lalu menggendongnya menyebrangi kamar hingga menuju pantai. Dibiarkannya gadisnya menindihnya diatas pasir pantai.

“Hh.. Lakukan saja sepuasmu, Seohyunie.”

Seohyun tersenyum lalu melumat bibir oppanya. Sementara lidah mereka bertautan, tangan keduanya sudah menelusuri badan yang lain. Seohyun kembali menggenggam junior oppanya sedangkan Kyuhyun kembali memainkan nipple gadisnya, tanpa peduli pada pasir yang menempel pada tubuh mereka yang berkeringat.

Seohyun mulai kembali menuntun junior Kyuhyun yang sudah menegang sempurna kearah miss.v-nya. Kyuhyun kembali memainkan kedua payudara Seohyun, membantunya mengurangi rasa sakit. Desahan keduanya bercampur deburan ombak mewarnai pantai. Kyuhyun membantu gadisnya menggerakkan pinggulnya.

“Aaaaaaaassssh……..ooshhh.”

Kyuhyun menggerang ketika juniornya berkedut dalam tubuh gadisnya yang rupanya masih sempit. Ia bangkit lalu menggendong gadisnya. Kaki Seohyun melingkari pinggang Kyuhyun, dan dalam keadaan masih terhubung satu sama lain Kyuhyun membawa gadisnya menyelam.

Mungkin mereka akan tenggelam dan terseret arus, namun Kyuhyun tidak peduli. Begitu tubuh mereka tenggelam oleh air, bibirnya kembali mencari bibir gadisnya dan tangannya memainkan kembali payudara gadisnya. Arus menyeret keduanya, memberikan sensasi aneh pada junior Kyuhyun yang masih menancap pada lubang milik gadisnya. Detik berikutnya junior Kyuhyun berkedut dan mengeluarkan cairannya, bersamaan dengan cairan Seohyun. Seohyun mendesah dan menggerang, namun hanya gelembung air yang muncul kepermukaan. Seohyun  berenang kepermukaan dan menarik nafas, membuat kontak mereka terputus.

“Sssshhh…oh…..blub.” Seohyun mendesah diatas permukaan lalu menyelam lagi ketika Kyuhyun menarik kakinya dalam air. Tidak ada tempat berpijak, namun Kyuhyun kembali berusaha memasukkan juniornya dalam lubang milik gadisnya. Seohyun menjambak rambut oppanya, menahan rasa sakit yang berpusat pada daerah sensitivenya. Kyuhyun melumat payudara gadisnya sementara juniornya sudah tertancap sempurna dalam lubang Seohyun.

Ombak besar datang, membuat tubuh keduanya terseret arus. Keduanya bahkan tidak tau lagi arah mana daratannya, pulaunya. Kyuhyun memeluk gadisnya erat. Ia tidak tau kemana arus menyeret mereka, namun yang jelas, ia tidak boleh sampai melepaskan gadisnya.

Arus membawa mereka kembali kepantai, untungnya. Seohyun mengatur kembali nafasnya ketika kepalanya sudah menyembul lagi kepermukaan. Kyuhyun juga mengatur kembali nafasnya, sambil tetap memeluk gadisnya erat.

“Hhh.. Oppahh… ghi..la.”

Kyuhyun menatap gadisnya yang masih menindihnya. Diangkatnya tubuhnya, dan bibirnya sudah mencari bibir gadisnya lagi. Bibir keduanya bertautan selama beberapa detik, lalu terlepas. Seohyun menyandarkan kepalanya kedada oppanya.

“Kalau saat ini ada orang yang datang kepulau, kita akan mati.”

Kyuhyun terkekeh pelan. “Tidak, dialah yang akan mati.”

Seohyun mengangkat wajahnya, menatap oppanya dengan tatapan heran. “Wae?”

“Tidak akan ada orang yang sudah melihatmu dan terus hidup. Aku tidak akan mengizinkannya.” Ucap Kyuhyun. “Hanya akulah satu-satunya namja yang boleh melihatmu.”

“Jadi oppa rela membunuh seseorang demi aku?” Mata Seohyun membesar.

Kyuhyun mengerutkan kening, pura-pura berfikir. “Hmm, ini pulau terpencil, sedang malam hari arus air besar.” Kyuhyun berhenti sejenak. “Kurasa kalau aku..hm..kita membuang sesuatu dilaut…”

Ucapan Kyuhyun belum selesai namun Seohyun sudah mengunci bibir oppanya dengan ciuman. Kyuhyun memeluk gadisnya dan bangkit. Dibawanya gadisnya menelusuri pantai. Seohyun melingkarkan tangannya pada leher oppanya. Kakinya terangkat naik.

Kyuhyun berputar mengelilingi pantai, masih mengangkat gadisnya sementara bibir keduanya masih bertautan. Dulu, ia sering bingung mengapa sesuatu seperti ini-pergi berdua dengan gadis miliknya dikatakan bulan madu. Tapi sekarang ia mengerti. Karena sama seperti saat ia merasakan gadisnya dalam pelukannya dan saat tubuhnya dan gadisnya bersatu, rasanya benar-benar menyerupai madu.

Manis.

–oo–

Kamar itu dingin. Suhunya hanya sekitar 16 derajat. Heran. Ruangan itu terasa benar-benar pengap. Seohyun menarik nafas panjang. Lelah. Ia pernah harus menari sambil menyanyi dalam konser 2 jam penuh, tapi tidak ada yang lebih melelahkan dari hal ini. Ia tidak bisa berhenti. Setiap melihat wajah oppanya, otaknya bukan lagi pengendali utama. Mungkin ia harus sedikit menjauh dari oppanya sebelum wajah oppanya yang sempurna membuatnya tidak bisa menoleh pada namja lain. Bukannya ia bermaksud melakukannya.

Disebelahnya, Kyuhyun bergeser pelan. Hangat nafasnya menerpa leher dan dada Seohyun, membuat gadisnya itu bergidik pelan. Kyuhyun membenamkan wajahnya pada dada Seohyun. Diam. Seohyun menyentuh wajah oppanya pelan lalu mengangkatnya. Tangannya menyentuh bibir Kyuhyun.

“Oppa, berhentilah dari drama bodoh itu.”

Kyuhyun mengangkat satu alisnya.

“Oppa, jangan pernah mencium gadis lain lagi.”

Kyuhyun mengerjapkan matanya.

“Oppa, aku terdengar sangat egois.”

Kyuhyun terkekeh pelan lalu menarik Seohyun kepelukannya. “Mrs. Cho.” Kyuhyun berhenti sebentar lalu kembali terkekeh. “Astaga, panggilan itu cocok bagimu, Seororo.”

“Ne?”

“Kalau aku melarangmu untuk tampil dipanggung lagi, kau akan menurutinya?”

Seohyun terdiam, menimang-nimang sebentar lalu mendesah pelan. “Ne.”

“Putus asa sekali suaramu.” Sela Kyuhyun. “Tidak, aku hanya ingin melarangmu untuk memakai baju-baju terbuka. Kau mau?”

“Ne.”

“Kau punya jawaban lain selain ‘ne’?

“Ne.”

Kyuhyun terbahak keras. “Kita akan jadi pasangan tersopan dalam negara ini.”

“Ne.”

Kyuhyun memutar mata lalu mengigit pelan bibir Seohyun. Ciumannya turun keleher jenjang gadisnya. “Dengarkan jika suamimu ini sedang berbicara denganmu Mrs. Cho.”

“Memangnya daritadi aku tidak mendengarkan?” Seohyun memprotes pelan.

Kyuhyun pura-pura berfikir keras. “Kuperhatikan kau lebih focus pada tubuhku yang tertutup selimut.”

“Kalau aku menginginkan ini,” Seohyun  menggenggam keras junior Kyuhyun dibawah selimut. Kyuhyun menggerang pelan.  “Aku tidak perlu minta izin pada pemiliknya.” Tangan Seohyun menyentuh bibir Kyuhyun. “Kalau aku mau ini, aku juga tidak perlu memintanya.”

“Dari ujung rambut sampai kaki, oppa milikku semua!”

Kyuhyun mengerutkan kening. “Sekarang kau terdengar seperti gadis posesif.”

Seohyun terdiam lalu menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangan. Benarkah ia seperti gadis posesif? Oppanya marah padanya?

“Kau boleh posesif padaku.”

Seohyun mendongak, menatap oppanya.

“Kau boleh posesif padaku. Dari ujung rambut sampai kaki, aku milikmu.”

–oo–

Seohyun menarikan jarinya menelusuri rahang oppanya. Kyuhyun tersenyum dan mengelus rambut Seohyun. Seohyun balas mengacak rambut oppanya yang berbaring dipangkuannya.

“Hey, oppa menghadap arah yang salah, matahari tenggelamnya ada disana.” Tunjuk Seohyun. Kyuhyun terkekeh pelan lalu mencium perut Seohyun yang tepat didepannya.

“Kau jauh lebih indah daripada matahari tenggelam manapun.”

Seohyun mencubit pipi oppanya gemas. “I’m not so good with words.” Ditirukannya suara oppanya. “Darimananya? Dasar gombal.”

Kyuhyun kembali terkekeh. “Oh aku akan menyanyi untukmu, Seohyunie.”

“Siapa bilang aku akan mendengarkan?”

“Aku akan tetap menyanyi walaupun kau tidak mendengarkanku.”

“Keras kepala sekali.”

Kyuhyun berdeham. Seohyun tersenyum, siap mendengarkan. Ia sangat suka melihat oppanya menyanyi.

“So here we stand
In our secret place
While dancing we kiss
Like there’s no tomorrow.”

Kyuhyun bangkit. Ditatapnya gadisnya. Kemudian, diiringi sinar matahari terakhir hari itu, diciumnya gadisnya.

–oo–

Angin bertiup lagi, menyapu pantai. Air laut beriak oleh ombak, menyala keperakan dibawah sinar bulan. Kyuhyun tersenyum sebentar lalu kembali menelusuri pundak Seohyun yang terbuka. Tali gaun tidur yang dipakai Seohyun sudah diturunkan hingga bawah sekali. Kyuhyun menghisap bahu gadisnya kencang hingga meninggalkan bercak merah.

“Kurasa sejak ada disini aku lebih sering memakanmu.”

Seohyun tersenyum lalu menggerang pelan ketika Kyuhyun menggigit kulit lehernya. Bibir Kyuhyun naik, dan mencari bibir gadisnya. Lidahnya menerjang masuk, mencari lidah gadisnya. Lidah mereka berperang selama beberapa menit sementara saliva mereka bercampur. Kyuhyun menarik kembali ciumannya dan tersenyum. Detik berikutnya lidahnya sudah bermain di telinga gadisnya. Dilumatnya  daun telinga gadisnya, sesekali digigitnya pelan. Seohyun mendesah kegelian.

“Ssssh.. oppa, berhenti.”

Kyuhyun mengerutkan keningnya dan menghentikan aktifitasnya. Tangannya iseng meremas pantat gadisnya. “Apa kau bilang?” Kyuhyun berhenti sebentar kemudian kembali menjilati leher gadisnya. “Aku tidak mengerti. Aku tidak mau mengerti.”

Seohyun memutar mata lalu menyingkirkan tangan oppanya dari pantatnya. “Nakal.”

Kyuhyun berbaring terlentang diatas pasir dan tergelak. Seohyun mengerutkan kening lalu menindih tubuh oppanya.

“Apanya yang lucu?” Seohyun bertanya. Kyuhyun kembali tergelak. Tangan kanannya terangkat dan menyentuh dada gadisnya. Tawanya hilang, digantikan senyum tipis.

“Jantungmu berdebar cepat sekali.”

Seohyun memutar mata. “Karena itu, jangan terlalu sering memanjakan tubuhku, oppa. Oppa membuat jantungku bekerja secara tidak normal.”

Kyuhyun tersenyum lalu mengangkat tubuhnya. Dijilatinya kembali leher gadisnya, lalu naik keatas untuk mencium bibir gadisnya. Tangannya masih tetap pada posisi semula. Detik berikutnya Kyuhyun menarik kembali ciumannya dan menatap Seohyun tak percaya.

“Tadi jantungmu berhenti berdetak.”

“Makanya berhentilah melakukan hal semacam itu.”

“Seperti aku memaksamu saja untuk melakukannya.” Kyuhyun terkekeh. “Kau toh menginginkanku juga kan? Kau juga tidak pernah menolakku. Tidak pernah bisa menolakku.”

Seohyun menutupi wajahnya yang memerah. Kyuhyun mencium pipinya. “Tolaklah aku atau semacamnya ketika aku menyentuhmu. Kalau kau berhasil melakukannya, aku akan memasak selama setahun penuh.”

Seohyun mencubit pipi oppanya gemas. “Itu sama sekali tidak menantang.”

Kyuhyun tersenyum simpul lalu menarik Seohyun kedalam pelukannya. “Omong-omong, sudah berapa lama kita ada disini?”

Seohyun mengangkat bahu. “Sudah beberapa hari ini aku tidak memikirkan apapun lagi.”

“Wae?”

Seohyun menopang tubuhnya dengan siku lalu menatap Kyuhyun. “Karena oppa yang memintaku.” Ditirukannya suara oppanya. “Seohyunie, untuk kali ini saja, bisakah hanya aku yang menguasaimu? Hatimu, pikiranmu, tubuhmu?”

Kyuhyun tersenyum. Tangannya melingkari pinggang gadisnya lalu membawanya duduk. Diciumnya kening Seohyun. Matanya, pipinya, hidungnya, lalu bibirnya.

“WOW, PASANGAN YANG BENAR-BENAR ROMANTIS.”

Kyuhyun mengerutkan kening. Mimpikah ia?

Sebuah lampu sorot menyinari keduanya. Kyuhyun menaungi matanya dengan tangan lalu mendongakkan kepalanya. Sebuah helicopter kecil terbang rendah diatas pulau dan berputar mengelilingi pulau. Hanya beberapa menit kemudian helicopter itu sudah terbang rendah diatas pantai. Beberapa orang melompat keluar.

“Heechul hyung?”

Heechul merenggangkan ototnya yang kaku lalu menatap sekeliling. “Wah, jadi ini tempat kalian bersembunyi? Benar-benar romantis, Kyuhyunie.”

“Kami disuruh mencari kalian.” Terang Leeteuk yang baru saja menjejakkan kakinya kepantai. “Kalian sudah satu bulan lebih menghilang. Manager Seohyun sampai kebakaran jenggot.”

Eunhyuk bersiul pelan sambil mengamati Kyuhyun dan Seohyun bergantian. “Ini bisa jadi skandal.”Ucap Eunhyuk menirukan suara manager Seohyun. “Pernikahan mereka tidak boleh sampai mencuat kemedia masa. Ditambah lagi acara menghilang berdua. Sudah…. 1 bulan lebih! Mereka gila atau apa?”

Kyuhyun memutar mata. Diabsentnya satu persatu hyungnya. Ya Tuhan, bagaimana mungkin mereka bisa muat dalam helicopter sekecil itu?

“Kalian ini benar-benar… HEI!” Leeteuk terperanjat, bahkan belum sempat menyelesaikan kalimatnya ketika ia manatap pasangan yang kembali berciuman itu.

“HEI! KAMI ADA DISINI!” ucap Ryeowook panic sambil menutupi matanya dengan kedua tangan.

Kyuhyun mengalihkan pandangannya, menatap hyung-hyungnya dengan mata menyipit. Eunhyuk langsung menciut dipandangi seperti itu.

“Aku tidak peduli dengan kalian.” Kyuhyun berhenti lalu kembali mencium Seohyun sementara tangannya menelusuri tulang belakang gadisnya. “Tapi aku akan tetap pada rencanaku malam ini.” Satu matanya mengedip usil pada gadisnya. Seohyun mendesah lalu menelusuri leher dan dada oppanya dengan bibir dan lidahnya.

“Dan kuharap kalian tidak mengganggu selama kami bermain.”

Leeteuk tidak dapat mencegah dirinya untuk terbengong-bengong ketika pasangan itu kembali berciuman dan meraba satu sama lain. Tiba-tiba ia jadi susah menelan gumpalan ditenggorokannya.

Jadi, lebih baik pergi atau menyaksikan pertunjukan gratis?

-THE END-

 

Kyuhyun menatap wajah gadis disampingnya. Mata gadis itu terpejam, sementara dadanya naik-turun, bernafas dalam ritme pelan dan teratur. Kyuhyun menyampirkan jaketnya, yang selama itu tergeletak begitu saja pada gadis disampingnya, gadis yang beberapa bulan ini sudah sah secara agama dan hukum menjadi miliknya-gadisnya. Disapukannya jari-jarinya pada rambut Seohyun lembut, sementara badannya membungkuk dan meliuk aneh, mengingat betapa terbatasnya tempatnya berada sekarang, dan bibirnya mulai mencari bibir Seohyun.  Bibirnya menyentuh bibir gadisnya hanya beberapa detik dan Kyuhyun langsung menarik lagi ciumannya. Takut jika istrinya-gadisnya terbangun. Beberapa detik, namun manis. Kyuhyun kembali menegakkan badan. Dari sudut matanya dilihatnya awan kelabu menghiasi langit malam bergerak melewatinya. Dari sudut matanya yang sebelah lagi, diawasinya para penumpang yang lain. Beberapa ada yang berbicara dengan suara pelan, menonton sendiri, atau bahkan tidur.  Kyuhyun menghela nafas panjang, lalu memejamkan mata. Tidak ada gunanya juga terbangun. Pesawat masih akan membelah angkasa selama beberapa menit-atau bisa jadi satu jam kedepan, jadi apa lagi yang bisa dilakukannya selain tidur? Kyuhyun memejamkan mata, kembali menata rencana yang sudah dirancangnya sejak lama itu. Bayangan akan bersama gadisnya berdua selama beberapa hari-atau minggu, jika ia sampai lupa waktu membuatnya tersenyum.  Tidak mudah melaksanakan rencananya itu. Setelah memohon-mohon pada managernya selama satu bulan terakhir, Kyuhyun masih harus memohon juga kepada manager Seohyun untuk membiarkan mereka pergi berdua saja selama beberapa hari. Tidak mudah, memang, apalagi saat Kyuhyun harus membawa paksa gadisnya walaupun tanpa persetujuan managernya.  Kyuhyun mengerutkan keningnya. Bulan madu kok harus memohon-mohon pada orang lain? Toh Seohyun miliknya, jadi, siapa pula manager sialan itu, sampai berani melarangnya membawa gadisnya sendiri pergi. Kyuhyun mengerutkan kening walaupun saat itu matanya terpejam.  Jadi, mereka akan melaksanakan bulan madu mereka-yang sayangnya juga terlambat seperti malam pertama mereka. Jika malam pertama mereka harus menunggu selama 3 bulan pernikahan, maka acara bulan madu mereka terpaksa menunggu lebih lama lagi. Bahkan selama sebulan terakhir ini, Kyuhyun dan Seohyun  jarang sekali bertatap muka. Saat Kyuhyun pulang terlalu malam, yang didapatinya hanyalah gadisnya yang sudah tertidur, dan ketika ia bangun-kesiangan keesokan harinya, kamarnya sudah kosong lagi.  Mereka akan pergi kesebuah pulau, bukan pulau semegah Jeju, tapi kurang lebih sama. Hanya berjarak beberapa mil laut dari pulau indah itu. Pulau kecil disebelah pulau Jeju. Kyuhyun bahkan tidak tau pasti apakah pulau itu dicantumkan dalam peta negara itu atau tidak, apalagi dicantumkan dalam peta dunia. Yang jelas, mereka hanya akan sendiri dipulau itu.  Kyuhyun mengangguk angguk kecil lagi, masih dengan mata terpejam. Tangannya mencari tangan gadisnya, lalu menggenggamnya. Detik berikutnya ia tertidur.  –oo–  “Sabar, sabar, sebentar lagi juga sampai.”  Baru saja Kyuhyun berkata demikian, sebentuk pulau langsung menampakkan diri dalam gelap. Seohyun menatap pulau itu dengan tatapan tercengang. Ia bangkit dari duduknya dan berdiri dihaluan, berusaha melihat pulau itu lebih jelas. Perahu oleng sedikit, dan Seohyun merasakan sebuah tangan melingkari pinggangnya lalu manariknya dengan gerakan tegas untuk kembali duduk. Kyuhyun masih memeluk gadisnya dari belakang lalu menyandarkan kepalanya pada gadisnya. Mesin perahu motor itu meraung dan membawa mereka semakin dekat kepulau.  Seohyun melepaskan diri dari pelukan oppanya begitu perahu sudah menginjak pantai. Ia turun dan melepas sepatunya. Kyuhyun menambatkan perahu mereka lalu menjinjing kopor mereka ditangan. Digenggamnya tangan gadisnya lalu diajaknya berjalan, menelusuri pantai. Tak lama kemudian, mereka sudah beraa dalam sebuah rumah kecil yang berdiri di tengah pulau, namun tak jauh dari kedua sisi pantai pulau tersebut, karena memang pulau itu kecil sekali. Kyuhyun meletakkan koper mereka sembarangan dilantai dan langsung menyeret gadisnya kembali kepantai. Kyuhyun merebahkan tubuhnya diatas pasir yang hangat, dan Seohyun langsung mengikutinya.  Kyuhyun menggeser badannya, lalu menempatkan dirinya diatas Seohyun. Sebelah tangannya menopang tubuhnya agar tidak membebani gadis dibawahnya, mengingat seberapapun kurusnya Kyuhyun, tubuh Seohyun pasti tidak mampu menahannya. Kyuhyun merendahkan wajahnya dan bibir mereka bersentuhan. Seohyun melingkarkan kedua tangannya dileher Kyuhyun, sementara Kyuhyun membelai rambut Seohyun. Bibir mereka bertautan selama beberapa detik, lalu terlepas, karena walaupun Kyuhyun masih enggan melepaskan ciumannya, ia masih cukup waras dan sadar bahwa mereka masih perlu udara untuk bernafas.  Kyuhyun mencium leher gadisnya. Lembut. Menyusurinya dengan bibirnya senti demi senti.  “Mmmmmhh.” Seohyun mendesah tertahan.  Ombak pasang hampir mencapai mereka. Dinginnya air laut sudah sampai dikaki mereka. Kyuhyun membantu gadisnya dibawahnya untuk merayap naik lebih tinggi dengan bibir tetap mencium gadisnya, lalu kembali merebahkan diri disamping gadisnya. Tidak perlu buru-buru melakukan itu, Kyuhyun tau itu. Mereka baru saja sampai dan mereka masih punya beberapa hari kedepan.  Kyuhyun memalingkan wajahnya, dan matanya langsung terpaku pada gadisnya lagi. Gadisnya itu sudah tidur, lagi. Ia berpikir, setelah beberapa jam tertidur selama diperjalanan, Seohyun akan tidak mengantuk selama beberapa waktu. Ternyata ia salah. Kyuhyun menyunggingkan senyum miring lalu menarik gadisnya kembali kebekapannya dan menutup mata.  Bau air laut merupakan bau yang paling dominan sejauh yang bisa dicium oleh Kyuhyun, namun wangi manis dari gadisnya juga ikut tercampur didalamnya. Kyuhyun mendesah dengan mata masih terpejam dan berbisik lirih.  “Aku tau kau sudah bosan mendengarku mengatakan hal yang sama berulang kali, namun seperti yang kau tau juga, aku mencintaimu..”  –oo–  Seohyun menggerakkan kakinya lagi, merasakan panas yang mulai merambati kakinya. Akhirnya ia jadi heran juga mengapa hanya kakinya yang merasakan panas matahari yang mulai menyengat, dan karena itulah ia membuka mata.  Hal pertama yang dapat dilihatnya setelah matanya sudah terbiasa dengan cahaya lagi adalah kulit putih pucat milik oppanya. Sekarang ia mengerti mengapa hanya kakinya yang merasa panas, sedangkan panas matahari sudah mulai menyengat.  Oppanya memeluknya erat, melindungi sebagian besar tubuhnya dari matahari. Seohyun sampai bertanya-tanya apakah oppanya terus memeluknya semalaman. Ditelusurinya tulang bahu oppanya dengan jari-jarinya, lalu ditelusurinya rahang dan leher oppanya dengan bibirnya.  “Jangan curang.”  Seohyun mendongak, menatap mata oppanya yang juga menatapnya. Diangkatnya satu alisnya.  “Jangan suka curi start begitu.” ucap Kyuhyun lagi, lalu dengan seenaknya membawa Seohyun lebih dekat lagi, walaupun sebenarnya jarak mereka sudah sangat dekat. Seohyun terdiam, sibuk mendengarkan detak jantungnya yang tiba-tiba saja berdetak lebih cepat.  “Kenapa tidur disini? Bukankah kita punya bangunan bernama rumah itu disana?”  Kyuhyun terkekeh pelan. “Aku sedang ingin perubahan  suasana.”  Detik berikutnya Kyuhyun bangkit, membawa tubuh Seohyun bersamanya. Dihempaskannya tubuh gadisnya keombak. Seohyun memekik pelan. Kyuhyun menyeret gadisnya menuju tengah laut.  Kyuhyun menggenggam tangan gadisnya, sementara Seohyun melingkarkan kaki panjangnya pada pinggang Kyuhyun. Tangannya memeluk leher oppanya. Mereka melayang didalam air sementara arus menyeret mereka. Seohyun berpegangan pada oppanya dan meninggikan badannya, menarik nafas dipermukaan dan kembali menyelam.  Kyuhyun kembali mencari bibir gadisnya. Dimasukinya rongga mulut gadisnya dan lidah mereka bertautan. Kyuhyun menahan wajah gadisnya agar tidak melepaskan ciumannya, seakan tak peduli seberapa banyak air laut yang ikut masuk dan bahkan dengan tidak sengaja tertelan olehnya, sementara ombak sudah membawa mereka kembali ketepi pantai.  Seohyun menyandarkan kepalanya pada dada oppanya sambil mengatur kembali nafasnya. Dibawahnya Kyuhyun terkekeh pelan, nafasnya masih saja memburu. Ombak mencapai mereka dan pasir diatas mereka lalu kembali ketengah laut. Seohyun meringis ketika perutnya berbunyi pelan, merusak suasana.  Kyuhyun kembali terkekeh. “Harus kuakui, air laut  benar-benar bukan menu sarapan yang pantas.”  “Apa yang akan kita lakukan?”  “Pertama-tama kita harus makan.” ucap Kyuhyun tegas, lalu berusaha bangkit. Seohyun menggeleng lalu mendorong oppanya sehingga kembali berbaring.  “Tidak mau, aku ingin terus seperti ini saja.”  Kyuhyun memutar mata ketika merasakan bibir Seohyun menelusuri rahang dan lehernya kembali. Sesaat kemudian Seohyun tertawa dan memukul dada Kyuhyun pelan.  “Asin.”  Kyuhyun bangkit duduk dan Seohyun ikut terduduk.  “Kau mau membantuku membersihkannya?”  Seohyun memutar mata. Ajakan lama, basi. Tapi sempat ia berpikir untuk menerima tawaran itu. Namun tiba-tiba saja wajah oppanya dan pasir-pasir pantai itu menghilang, dan ia sudah terayun dipelukan oppanya sedangkan oppanya menggendongnya, membawanya kembali ke ‘rumah’.  Koper-koper mereka masih tergeletak dilantai seperti tadi malam, dan bangunan itu sama sekali tidak terkunci. Lagipula, siapa yang mau susah payah mencuri dari rumah ditengah pulau terpencil seperti ini?  Kyuhyun membuka bajunya yang basah dan dilemparnya sembarangan. Sesampainya didapur ia langsung memutar otak. Tidak perlu membuat makanan yang terlalu mewah. Yang penting kan kenyang. Dibukanya pintu kulkas dan ditatapnya bungkusan makanan mentah yang tersusun rapi dikulkas. Ia tidak tau betul apa itu, tapi yang jelas membuatnya bisa membuang waktunya percuma. Ia tersenyum ketika menemukan apa yang dicarinya.  Cepat dan mengenyangkan.  –oo–  Seohyun mengangkat satu alisnya ketika melihat makanan diatas meja.  “Ini pertama kalinya aku membuatkan ramen untuk orang lain dan berhasil, jadi makan sajalah.” sergah Kyuhyun.  Seohyun tersenyum lalu duduk disamping oppanya. Kalau orang lain melihat mereka berdua, orang-orang pasti akan menebak bahwa Seohyun akan memakan apapun yang disodorkan oppanya untuknya, bahkan racun sekalipun.  Kyuhyun tersenyum ketika mengamati gadisnya menghabiskan makanan yang dibuatnya. Diperhatikannya saat gadisnya meniup ramen yang masih panas sebelum memasukkannya kemulut. Dengan hati-hati Kyuhyun mengambil alih sendok berisi ramen dari tangan gadisnya lalu meniupnya pelan.  “Kapan terakhir kali aku memperhatikanmu seperti ini?”  Seohyun menatap oppanya.  “Kapan terakhir kali kita makan satu meja?”  Seohyun berhenti mengunyah.  “Kapan kita bisa berhenti memikirkan orang lain dan memikirkan kebahagiaan kita sendiri?” pertanyaan retoris kembali keluar dari bibir Kyuhyun. Seohyun tau ia tidak perlu menjawabnya.  “Seohyunie, untuk kali ini saja, bisakah hanya aku yang menguasaimu? Hatimu, pikiranmu, tubuhmu?”  Seohyun tersenyum kecil lalu bangkit dari duduknya. Dipeluknya oppanya dari belakang.  “Kata-kata oppa formal sekali.” Seohyun berbisik ditelinga Kyuhyun. Kyuhyun terkekeh pelan lalu menarik gadisnya lebih dekat.  “I’ve made it obvious. So finally I sing it  I’m not so good with words and seems you never notice the way that we belong  I’ll say it in this love song.”  –oo–  Sinar bulan menerobos masuk dari jendela dan menerangi sebagian kamar. Seohyun memperbaiki posisi duduknya lalu kembali meringkuk didada oppanya. Kyuhyun mengelus rambut gadisnya lembut. Sebenarnya masih cukup banyak tempat lapang ditempat tidur itu, tanpa harus duduk berpangkuan, namun Seohyun enggan sekali menjauh barang satu incipun dari oppanya.  Seohyun berbalik, menatap oppanya lalu ia merangkak naik untuk mencium oppanya. Entah sudah berapa puluh kali mereka melakukan hal itu sejak baru membuka mata tadi pagi, namun tetap saja rasanya menyenangkan. Seohyun melingkarkan kakinya pada pinggang Kyuhyun sementara tangannya membuka kancing kemeja yang dipakai oppanya.  Kyuhyun tersenyum ketika merasakan bibir dan lidah gadisnya menelusuri lehernya lagi. Hangat nafas gadisnya menyapu kulitnya, namun Kyuhyun tidak bergerak, menikmati sentuhan dari Seohyun. Tiba-tiba Kyuhyun menunduk, menatap Seohyun ketika aktifitas gadisnya itu terhenti. Jari Seohyun bergerak menelusuri dadanya, menelusuri bekas luka besar yang terpatri didada Kyuhyun. Kyuhyun mendesah.  “Mengerikan untukmu ya?”  Seohyun tersenyum lalu balas menatap oppanya. Tangannya masih saja menelusuri bekas luka itu. Bekas luka, yang sudah ada sejak dulu, namun anehnya baru sekali itu ia perhatikan.  “Indah.”  Kyuhyun memutar mata. “Indah dari mananya? Mengerikan mungkin iya.”  Seohyun mencibir, lalu tangannya yang bebas dengan iseng meremas tubuh bagian bawah oppanya. Kyuhyun menyipitkan matanya (yang memang sudah sipit) dan mengerutkan kening.  “Sudah kubilang, jangan suka curi start.”  Seohyun tertawa pelan lalu kembali meremas junior oppanya yang masih tertutup celana. Semakin lama semakin keras. Kyuhyun memutar mata.  “Jangan sampai kau menyesal Mrs. Cho.”  Bibir Seohyun menelusuri bibir oppanya, seakan meminta izin untuk masuk kedalamnya. Kyuhyun mendesah pelan dan lidah Seohyun langsung menerjang masuk. Kyuhyun membalas ciuman gadisnya. Lidahnya menerjang masuk mulut gadisnya dan bertautan dengan lidah gadisnya. Tangan Kyuhyun menahan tengkuk gadisnya agar Seohyun tidak melepaskan ciumannya.  “Mmmmmmmmh.” Seohyun mendesah tertahan ketika Kyuhyun menghisap bibir bawahnya dengan kasar.  Dengan segera kyuhyun sudah lupa akan kendali dirinya dan mulai bergerak seiring dengan nafsunya. Digigitnya bibir gadisnya kasar, sementara tangannya sudah menerobos masuk kedalam baju tidur yang digunakan gadisnya. Tangannya mulai meremas sebelah payudara Seohyun yang masih tertutup oleh bra.  Seohyun harus berusaha keras untuk melepaskan ciuman oppanya. Dihentakkannya tubuh oppanya kebelakang hingga wajah oppanya menjauh dari wajahnya sendiri, lalu ia menarik nafas. Kyuhyun, yang sudah kepalang terbawa nafsu tidak memberikannya waktu untuk bernafas. Dilumatnya kembali bibir gadisnya dan tangannya merobek baju gadisnya kasar. Seohyun mengeluh, jadi menyesal mengapa memancing oppanya tadi. Padahal ia sudah tau betul sifat oppanya pada saat seperti itu.  Kyuhyun membuka bra gadisnya lalu melumat payudara gadisnya. Tangannya meremas satu payudara gadisnya lalu memelintirnya.  “Aaah…oohh..” Seohyun mendesah hebat. Kyuhyun yang melihat bibir gadisnya membuka kembali melumat bibir gadisnya. Tangannya masih sibuk dengan kedua buah dada istrinya.  Seohyun mendorong Kyuhyun lalu menindihnya. Ditelusurinya rahang dan leher oppanya dengan bibirnya sementara tangannya membuka kemeja dan celana yang melekat ditubuh Kyuhyun. Setelah itu bibirnya menjelahi dada oppanya. Seohyun menggigit nipple Kyuhyun dan memberi bercak merah didada oppanya. Tangannya yang bebas menyentuh junior oppanya dan menggenggamnya.  “Sssshh…”  Kyuhyun menjambak rambut gadisnya dengan kasar, membuat Seohyun menampakkan leher jenjangnya. Dihisap dan digigitnya leher putih gadisnya. Tangannya menuruni lekuk badan gadisnya dan membuka celana dalam yang masih dikenakan gadisnya. Seohyun mendesah dan menghentikan aktifitasnya ketika merasakan tangan oppanya mulai menelusuri daerah sensitivenya.  Kyuhyun mendorong gadisnya. Matanya menatap miss.v gadisnya yang memerah. Digosokkannya jarinya pada bibir miss.v gadisnya. Seohyun menggelinjang ketika merasakan cairannya keluar. Kini lidah Kyuhyun ikut bermain didaerah sensitive gadisnya, membersihkan cairan gadisnya yang keluar. Dilumatnya klitoris gadisnya dengan kasar.  “Aaahss…. Sssssssh…oppaaaaah.”  “Hhhhhh.”  Kyuhyun melumat bibir gadisnya. Salivanya yang bercampur dengan cairan gadisnya bertukar dengan saliva gadisnya. Mata Seohyun membesar dan tangannya memukul dada Kyuhyun gemas ketika merasakan benda asing menerobos masuk kedalam daerah sensitivenya.  Satu lagi. Kini ada dua jari bergerilya dalam miss. V Seohyun.  “Aooohh.”  Seohyun menggenggam junior oppanya. Kali ini ia tidak akan membiarkan oppanya mempermainkan tubuhnya terlalu lama. Aktifitas Kyuhyun pada miss.v gadisnya langsung terhenti ketika merasakan tangan gadisnya mengocok juniornya cepat.  “ssshh… Seohyunie.. oohh…”  Kyuhyun menggenggam payudara Seohyun dan melumatnya. Digigitnya nipple gadisnya. Bercak merah memenuhi leher dan dada Seohyun sementara Kyuhyun masih terus melancarkan aksinya sebagai pengalihan dari desahan akibat perlakuan Seohyun terhadap juniornya.  “Oppa… ssshh.. aku sudah.. ah jaebal…” Seohyun menuntun junior oppanya memasuki daerah sensitivenya saat tiba-tiba Kyuhyun menyentakkannya bangkit dan turun dari tempat tidur. Seohyun menyipitkan mata, menatap oppanya dengan pandangan bertanya. Kyuhyun meraih gadisnya dari atas tempat tidur lalu menggendongnya menyebrangi kamar hingga menuju pantai. Dibiarkannya gadisnya menindihnya diatas pasir pantai.  “Hh.. Lakukan saja sepuasmu, Seohyunie.”  Seohyun tersenyum lalu melumat bibir oppanya. Sementara lidah mereka bertautan, tangan keduanya sudah menelusuri badan yang lain. Seohyun kembali menggenggam junior oppanya sedangkan Kyuhyun kembali memainkan nipple gadisnya, tanpa peduli pada pasir yang menempel pada tubuh mereka yang berkeringat.  Seohyun mulai kembali menuntun junior Kyuhyun yang sudah menegang sempurna kearah miss.v-nya. Kyuhyun kembali memainkan kedua payudara Seohyun, membantunya mengurangi rasa sakit. Desahan keduanya bercampur deburan ombak mewarnai pantai. Kyuhyun membantu gadisnya menggerakkan pinggulnya.  “Aaaaaaaassssh……..ooshhh.”  Kyuhyun menggerang ketika juniornya berkedut dalam tubuh gadisnya yang rupanya masih sempit. Ia bangkit lalu menggendong gadisnya. Kaki Seohyun melingkari pinggang Kyuhyun, dan dalam keadaan masih terhubung satu sama lain Kyuhyun membawa gadisnya menyelam.  Mungkin mereka akan tenggelam dan terseret arus, namun Kyuhyun tidak peduli. Begitu tubuh mereka tenggelam oleh air, bibirnya kembali mencari bibir gadisnya dan tangannya memainkan kembali payudara gadisnya. Arus menyeret keduanya, memberikan sensasi aneh pada junior Kyuhyun yang masih menancap pada lubang milik gadisnya. Detik berikutnya junior Kyuhyun berkedut dan mengeluarkan cairannya, bersamaan dengan cairan Seohyun. Seohyun mendesah dan menggerang, namun hanya gelembung air yang muncul kepermukaan. Seohyun  berenang kepermukaan dan menarik nafas, membuat kontak mereka terputus.  “Sssshhh…oh…..blub.” Seohyun mendesah diatas permukaan lalu menyelam lagi ketika Kyuhyun menarik kakinya dalam air. Tidak ada tempat berpijak, namun Kyuhyun kembali berusaha memasukkan juniornya dalam lubang milik gadisnya. Seohyun menjambak rambut oppanya, menahan rasa sakit yang berpusat pada daerah sensitivenya. Kyuhyun melumat payudara gadisnya sementara juniornya sudah tertancap sempurna dalam lubang Seohyun.  Ombak besar datang, membuat tubuh keduanya terseret arus. Keduanya bahkan tidak tau lagi arah mana daratannya, pulaunya. Kyuhyun memeluk gadisnya erat. Ia tidak tau kemana arus menyeret mereka, namun yang jelas, ia tidak boleh sampai melepaskan gadisnya.  Arus membawa mereka kembali kepantai, untungnya. Seohyun mengatur kembali nafasnya ketika kepalanya sudah menyembul lagi kepermukaan. Kyuhyun juga mengatur kembali nafasnya, sambil tetap memeluk gadisnya erat.  “Hhh.. Oppahh… ghi..la.”  Kyuhyun menatap gadisnya yang masih menindihnya. Diangkatnya tubuhnya, dan bibirnya sudah mencari bibir gadisnya lagi. Bibir keduanya bertautan selama beberapa detik, lalu terlepas. Seohyun menyandarkan kepalanya kedada oppanya.  “Kalau saat ini ada orang yang datang kepulau, kita akan mati.”  Kyuhyun terkekeh pelan. “Tidak, dialah yang akan mati.”  Seohyun mengangkat wajahnya, menatap oppanya dengan tatapan heran. “Wae?”  “Tidak akan ada orang yang sudah melihatmu dan terus hidup. Aku tidak akan mengizinkannya.” Ucap Kyuhyun. “Hanya akulah satu-satunya namja yang boleh melihatmu.”  “Jadi oppa rela membunuh seseorang demi aku?” Mata Seohyun membesar.  Kyuhyun mengerutkan kening, pura-pura berfikir. “Hmm, ini pulau terpencil, sedang malam hari arus air besar.” Kyuhyun berhenti sejenak. “Kurasa kalau aku..hm..kita membuang sesuatu dilaut…”  Ucapan Kyuhyun belum selesai namun Seohyun sudah mengunci bibir oppanya dengan ciuman. Kyuhyun memeluk gadisnya dan bangkit. Dibawanya gadisnya menelusuri pantai. Seohyun melingkarkan tangannya pada leher oppanya. Kakinya terangkat naik.  Kyuhyun berputar mengelilingi pantai, masih mengangkat gadisnya sementara bibir keduanya masih bertautan. Dulu, ia sering bingung mengapa sesuatu seperti ini-pergi berdua dengan gadis miliknya dikatakan bulan madu. Tapi sekarang ia mengerti. Karena sama seperti saat ia merasakan gadisnya dalam pelukannya dan saat tubuhnya dan gadisnya bersatu, rasanya benar-benar menyerupai madu.  Manis.  –oo–  Kamar itu dingin. Suhunya hanya sekitar 16 derajat. Heran. Ruangan itu terasa benar-benar pengap. Seohyun menarik nafas panjang. Lelah. Ia pernah harus menari sambil menyanyi dalam konser 2 jam penuh, tapi tidak ada yang lebih melelahkan dari hal ini. Ia tidak bisa berhenti. Setiap melihat wajah oppanya, otaknya bukan lagi pengendali utama. Mungkin ia harus sedikit menjauh dari oppanya sebelum wajah oppanya yang sempurna membuatnya tidak bisa menoleh pada namja lain. Bukannya ia bermaksud melakukannya.  Disebelahnya, Kyuhyun bergeser pelan. Hangat nafasnya menerpa leher dan dada Seohyun, membuat gadisnya itu bergidik pelan. Kyuhyun membenamkan wajahnya pada dada Seohyun. Diam. Seohyun menyentuh wajah oppanya pelan lalu mengangkatnya. Tangannya menyentuh bibir Kyuhyun.  “Oppa, berhentilah dari drama bodoh itu.”  Kyuhyun mengangkat satu alisnya.  “Oppa, jangan pernah mencium gadis lain lagi.”  Kyuhyun mengerjapkan matanya.  “Oppa, aku terdengar sangat egois.”  Kyuhyun terkekeh pelan lalu menarik Seohyun kepelukannya. “Mrs. Cho.” Kyuhyun berhenti sebentar lalu kembali terkekeh. “Astaga, panggilan itu cocok bagimu, Seororo.”  “Ne?”  “Kalau aku melarangmu untuk tampil dipanggung lagi, kau akan menurutinya?”  Seohyun terdiam, menimang-nimang sebentar lalu mendesah pelan. “Ne.”  “Putus asa sekali suaramu.” Sela Kyuhyun. “Tidak, aku hanya ingin melarangmu untuk memakai baju-baju terbuka. Kau mau?”  “Ne.”  “Kau punya jawaban lain selain ‘ne’?  “Ne.”  Kyuhyun terbahak keras. “Kita akan jadi pasangan tersopan dalam negara ini.”  “Ne.”  Kyuhyun memutar mata lalu mengigit pelan bibir Seohyun. Ciumannya turun keleher jenjang gadisnya. “Dengarkan jika suamimu ini sedang berbicara denganmu Mrs. Cho.”  “Memangnya daritadi aku tidak mendengarkan?” Seohyun memprotes pelan.  Kyuhyun pura-pura berfikir keras. “Kuperhatikan kau lebih focus pada tubuhku yang tertutup selimut.”  “Kalau aku menginginkan ini,” Seohyun  menggenggam keras junior Kyuhyun dibawah selimut. Kyuhyun menggerang pelan.  “Aku tidak perlu minta izin pada pemiliknya.” Tangan Seohyun menyentuh bibir Kyuhyun. “Kalau aku mau ini, aku juga tidak perlu memintanya.”  “Dari ujung rambut sampai kaki, oppa milikku semua!”  Kyuhyun mengerutkan kening. “Sekarang kau terdengar seperti gadis posesif.”  Seohyun terdiam lalu menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangan. Benarkah ia seperti gadis posesif? Oppanya marah padanya?  “Kau boleh posesif padaku.”  Seohyun mendongak, menatap oppanya.  “Kau boleh posesif padaku. Dari ujung rambut sampai kaki, aku milikmu.”  –oo–  Seohyun menarikan jarinya menelusuri rahang oppanya. Kyuhyun tersenyum dan mengelus rambut Seohyun. Seohyun balas mengacak rambut oppanya yang berbaring dipangkuannya.  “Hey, oppa menghadap arah yang salah, matahari tenggelamnya ada disana.” Tunjuk Seohyun. Kyuhyun terkekeh pelan lalu mencium perut Seohyun yang tepat didepannya.  “Kau jauh lebih indah daripada matahari tenggelam manapun.”  Seohyun mencubit pipi oppanya gemas. “I’m not so good with words.” Ditirukannya suara oppanya. “Darimananya? Dasar gombal.”  Kyuhyun kembali terkekeh. “Oh aku akan menyanyi untukmu, Seohyunie.”  “Siapa bilang aku akan mendengarkan?”  “Aku akan tetap menyanyi walaupun kau tidak mendengarkanku.”  “Keras kepala sekali.”  Kyuhyun berdeham. Seohyun tersenyum, siap mendengarkan. Ia sangat suka melihat oppanya menyanyi.  “So here we stand In our secret place While dancing we kiss Like there’s no tomorrow.”  Kyuhyun bangkit. Ditatapnya gadisnya. Kemudian, diiringi sinar matahari terakhir hari itu, diciumnya gadisnya.  –oo–  Angin bertiup lagi, menyapu pantai. Air laut beriak oleh ombak, menyala keperakan dibawah sinar bulan. Kyuhyun tersenyum sebentar lalu kembali menelusuri pundak Seohyun yang terbuka. Tali gaun tidur yang dipakai Seohyun sudah diturunkan hingga bawah sekali. Kyuhyun menghisap bahu gadisnya kencang hingga meninggalkan bercak merah.  “Kurasa sejak ada disini aku lebih sering memakanmu.”  Seohyun tersenyum lalu menggerang pelan ketika Kyuhyun menggigit kulit lehernya. Bibir Kyuhyun naik, dan mencari bibir gadisnya. Lidahnya menerjang masuk, mencari lidah gadisnya. Lidah mereka berperang selama beberapa menit sementara saliva mereka bercampur. Kyuhyun menarik kembali ciumannya dan tersenyum. Detik berikutnya lidahnya sudah bermain di telinga gadisnya. Dilumatnya  daun telinga gadisnya, sesekali digigitnya pelan. Seohyun mendesah kegelian.  “Ssssh.. oppa, berhenti.”  Kyuhyun mengerutkan keningnya dan menghentikan aktifitasnya. Tangannya iseng meremas pantat gadisnya. “Apa kau bilang?” Kyuhyun berhenti sebentar kemudian kembali menjilati leher gadisnya. “Aku tidak mengerti. Aku tidak mau mengerti.”  Seohyun memutar mata lalu menyingkirkan tangan oppanya dari pantatnya. “Nakal.”  Kyuhyun berbaring terlentang diatas pasir dan tergelak. Seohyun mengerutkan kening lalu menindih tubuh oppanya.  “Apanya yang lucu?” Seohyun bertanya. Kyuhyun kembali tergelak. Tangan kanannya terangkat dan menyentuh dada gadisnya. Tawanya hilang, digantikan senyum tipis.  “Jantungmu berdebar cepat sekali.”  Seohyun memutar mata. “Karena itu, jangan terlalu sering memanjakan tubuhku, oppa. Oppa membuat jantungku bekerja secara tidak normal.”  Kyuhyun tersenyum lalu mengangkat tubuhnya. Dijilatinya kembali leher gadisnya, lalu naik keatas untuk mencium bibir gadisnya. Tangannya masih tetap pada posisi semula. Detik berikutnya Kyuhyun menarik kembali ciumannya dan menatap Seohyun tak percaya.  “Tadi jantungmu berhenti berdetak.”  “Makanya berhentilah melakukan hal semacam itu.”  “Seperti aku memaksamu saja untuk melakukannya.” Kyuhyun terkekeh. “Kau toh menginginkanku juga kan? Kau juga tidak pernah menolakku. Tidak pernah bisa menolakku.”  Seohyun menutupi wajahnya yang memerah. Kyuhyun mencium pipinya. “Tolaklah aku atau semacamnya ketika aku menyentuhmu. Kalau kau berhasil melakukannya, aku akan memasak selama setahun penuh.”  Seohyun mencubit pipi oppanya gemas. “Itu sama sekali tidak menantang.”  Kyuhyun tersenyum simpul lalu menarik Seohyun kedalam pelukannya. “Omong-omong, sudah berapa lama kita ada disini?”  Seohyun mengangkat bahu. “Sudah beberapa hari ini aku tidak memikirkan apapun lagi.”  “Wae?”  Seohyun menopang tubuhnya dengan siku lalu menatap Kyuhyun. “Karena oppa yang memintaku.” Ditirukannya suara oppanya. “Seohyunie, untuk kali ini saja, bisakah hanya aku yang menguasaimu? Hatimu, pikiranmu, tubuhmu?”  Kyuhyun tersenyum. Tangannya melingkari pinggang gadisnya lalu membawanya duduk. Diciumnya kening Seohyun. Matanya, pipinya, hidungnya, lalu bibirnya.

“WOW, PASANGAN YANG BENAR-BENAR ROMANTIS.”  Kyuhyun mengerutkan kening. Mimpikah ia? Sebuah lampu sorot menyinari keduanya. Kyuhyun menaungi matanya dengan tangan lalu mendongakkan kepalanya. Sebuah helicopter kecil terbang rendah diatas pulau dan berputar mengelilingi pulau. Hanya beberapa menit kemudian helicopter itu sudah terbang rendah diatas pantai. Beberapa orang melompat keluar.  “Heechul hyung?”  Heechul merenggangkan ototnya yang kaku lalu menatap sekeliling. “Wah, jadi ini tempat kalian bersembunyi? Benar-benar romantis, Kyuhyunie.”  “Kami disuruh mencari kalian.” Terang Leeteuk yang baru saja menjejakkan kakinya kepantai. “Kalian sudah satu bulan lebih menghilang. Manager Seohyun sampai kebakaran jenggot.”  Eunhyuk bersiul pelan sambil mengamati Kyuhyun dan Seohyun bergantian. “Ini bisa jadi skandal.” Ucap Eunhyuk menirukan suara manager Seohyun. “Pernikahan mereka tidak boleh sampai mencuat kemedia masa. Ditambah lagi acara menghilang berdua. Sudah…. 1 bulan lebih! Mereka gila atau apa?”  Kyuhyun memutar mata. Diabsentnya satu persatu hyungnya. Ya Tuhan, bagaimana mungkin mereka bisa muat dalam helicopter sekecil itu?  “Kalian ini benar-benar… HEI!” Leeteuk terperanjat, bahkan belum sempat menyelesaikan kalimatnya ketika ia manatap pasangan yang kembali berciuman itu.  “HEI! KAMI ADA DISINI!” ucap Ryeowook panic sambil menutupi matanya dengan kedua tangan.  Kyuhyun mengalihkan pandangannya, menatap hyung-hyungnya dengan mata menyipit. Eunhyuk langsung menciut dipandangi seperti itu.  “Aku tidak peduli dengan kalian.” Kyuhyun berhenti lalu kembali mencium Seohyun sementara tangannya menelusuri tulang belakang gadisnya. “Tapi aku akan tetap pada rencanaku malam ini.” Satu matanya mengedip usil pada gadisnya. Seohyun mendesah lalu menelusuri leher dan dada oppanya dengan bibir dan lidahnya.   “Dan kuharap kalian tidak mengganggu selama kami bermain.”  Leeteuk tidak dapat mencegah dirinya untuk terbengong-bengong ketika pasangan itu kembali berciuman dan meraba satu sama lain. Tiba-tiba ia jadi susah menelan gumpalan ditenggorokannya.  Jadi, lebih baik pergi atau menyaksikan pertunjukan gratis?

26 thoughts on “[SeoKyu] Hmmmm (Sequel)

  1. 1 bulan full ‘aktivitas’ gt?
    Huwwwaaa…
    Emg cm b’2 d pulai itu?gak da 1 org pun?kyk penjaga cotage atau siapa? (mereka sering ‘beraktivitas’ di pantai).
    Hehe…malu kali yaaa…

  2. mau pergi jg kaki gak bakalan bisa bergerak jd nonton aja.. kalo ada yg ngeliat tubuh KyuHyun kan ga bakalan dibunuh SeoHyun..kkkkk

  3. Kya!! Ini keren bgt dari awal cerita sebelum sequel 😀 kekeeke,, ngapain jg member suju pd dtg?? aigoo,, merusak suasana xD

  4. kyaaaaa >.< ini full nc aigoooo perfect…
    mereka selama sebulan begituan terusss aduh parah paraj ga seo ga kyu sama ajaaaa -.- tapi daebak lahhh!!! 🙂
    sequel lagi dong chingu sampe mereka punya baby chooo 🙂 ditunggu ff seokyu yg lainn hwaiting nee ^^

  5. uwow aku kira baru beberapa hari seperti kt seo eh taunya udh sebulan😱😱, annyeong aku reader baru slm kenal dan ijin baca ya…

Leave a comment